Kalau orang tua di masa lampau sempat bilang sekarang zaman sudah gila, bukan sekadar pepesan kosong. Di era arus informasi yang membanjir, serta media sosial yang mengaburkan batas antara dunia maya dan nyata perlu adanya penawar yang membuat masing-masing kita tetap sadar.
Kalau orang tua di masa lampau sempat bilang sekarang zaman sudah gila, bukan sekadar pepesan kosong. Di era arus informasi yang membanjir, serta media sosial yang mengaburkan batas antara dunia maya dan nyata perlu adanya penawar yang membuat masing-masing kita tetap sadar.
Pernah ga kamu merasa insecure? Gapede sama diri sendiri? Apalagi ketika mengalami masa transisi nih, nikah, jadi istri orang, punya anak. Jadi mikir, "gua bisa ga ya jadi istri yang baik?" "gua bisa ga ya ngedidik anak dengan baik?". Berdasarkan artikel labscience.com, salah satu alasan kenapa kita jadi sangat defensif dan insecure adalah anggapan sosial. Nyatanya banyak org yang tau dan yakin kalau opininya bener. Karena pada dasarnya semua orang pernah mengalami proses parenting, baik secara langsung ataupun tidak. Contohnya lewat pengasuh ataupun diasuh, tapi dari sisi lain mereka juga ga yakin dengan apa yang mereka lakukan. Itulah penjelasannya kenapa dilema dan kontroversi muncul kalo kita bicara tentang kegelisahan diri menjadi orang tua. Raden Prisya, ibu dua anak dan juga mindfulness base NLP Practitioner, untuk berbicara mengenai pengalamannya menghadapi insecurity sebagai perempuan, istri dan juga ibu.
Kalau orang tua di masa lampau sempat bilang sekarang zaman sudah gila, bukan sekadar pepesan kosong. Di era arus informasi yang membanjir, serta media sosial yang mengaburkan batas antara dunia maya dan nyata perlu adanya penawar yang membuat masing-masing kita tetap sadar.
Selama ini kita cenderung memberi label buruk pada emosi negatif yang kita rasakan. Sadar nggak sadar, kita terus berusaha untuk mengatasi emosi-emosi negatif yang muncul pada diri kita. Contohnya kalo lagi sedih, kita langsung mencari cara biar nggak sedih lagi dengan makan atau nonton. Padahal sebenarnya akar masalah yang bikin kita sedih belum sepenuhnya selesai.
Kecenderungan untuk mengeliminasi emosi negatif ini didukung oleh orang terdekat, teman bahkan influencer di sosial media yang kerap menyampaikan pesan kaya gini nih Jadi orang jangan negatif, yuk liat yang positif-positif aja!, Yakin kok, sukses pasti, Good vibes only.
Menurut psikolog klinis Nago Tejena, manusia itu tidak tahan mengalami perasaan negatif, entah itu sedih, marah, kecewa, putus asa sehingga menuntut diri sendiri untuk segera jadi positif dengan cara seperti tadi. Jadi positifnya itu hasil rekayasa perasaan. Ini bisa berdampak menyiksa kesehatan mental kita. Jadi harusnya bagaimana sih ?
Nah, Mas Nago Tejena bakal ngobrol lebih lengkap lagi tentang terminologi Healthy Negativity bareng Puri Anindita.
Berbicara mengenai produktivitas kerja nih Inspigoers, ternyata salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah ritme sirkadian tubuh. Ritme Sirkadian adalah jam internal yang mengatur proses dan fungsi tubuh, nah ritme sirkadian yang paling penting adalah siklus tidur. Jika kamu pernah merasa sulit tidur sehingga sangat lelah di siang hari dan kemudian gagal menyelesaikan pekerjaan, bisa jadi ritme sirkadian kamu yang terganggu tuh.
Kali ini, aku Shandy Luo, your Inspihost, sudah bersama dr. Jeffri Aloys Gunawan, Sp.PD, CHt nih Inspigoers. Dokter Jeff adalah internis yang akan membantu kita memahami lebih dalam mengenai Ritme Sirkadian Tubuh dan pengaruhnya pada produktivitas kerja. Yuk langsung aja, kita ngobrol sama Dokter Jeff.
Kalau orang tua di masa lampau sempat bilang sekarang zaman sudah gila, bukan sekadar pepesan kosong. Di era arus informasi yang membanjir, serta media sosial yang mengaburkan batas antara dunia maya dan nyata perlu adanya penawar yang membuat masing-masing kita tetap sadar.
Kalau orang tua di masa lampau sempat bilang sekarang zaman sudah gila, bukan sekadar pepesan kosong. Di era arus informasi yang membanjir, serta media sosial yang mengaburkan batas antara dunia maya dan nyata perlu adanya penawar yang membuat masing-masing kita tetap sadar.