Kita senang-senang bareng, susah juga harus bareng ya! Pernah denger kalimat itu? Enak pasti ya punya teman yang bisa dibilang satu korsa, satu jiwa. Kalau di lingkungan kita nongkrong, atau main pasti ada deh satu atau dua teman kita yang siap buat kita kasih omongan apapun tapi dia paham maksud kita kemana, jadi ngga ngerasa tersinggung atau apapun. Nah, kalau di kantor bisa juga gak ya dapet teman yang kayak gitu? Pengen banget rasanya, tapi takut bisa salah paham, kita yang kena deh. Takutnya dibilang kurang ajar, atau dibilang semena-mena gak punya hati. Terus cara bangun relasi alias PDKTnya gimana sih? Apakah ada batasan tersendiri antara teman main kita dan teman di kantor? Bisa gak sih teman di kantor jadi teman main juga?

Nah, hari ini gue Bintang Cahya bakal ngobrolin seputar per-PDKT-an ke rekan kerja bareng HR Profesional yang udah gak asing lagi, Samuel Ray!

Belajarlah sampai akhir nafas, tentunya bukan sekadar pepatah. Karena seiring bergulirnya waktu akan selalu ada ilmu baru yang akan memperkaya nilai dalam diri kita. Semua akan dihadirkan langsung dari para pakar berpengalaman di berbagai vertikal keilmuan.

Belajarlah sampai akhir nafas, tentunya bukan sekadar pepatah. Karena seiring bergulirnya waktu akan selalu ada ilmu baru yang akan memperkaya nilai dalam diri kita. Semua akan dihadirkan langsung dari para pakar berpengalaman di berbagai vertikal keilmuan.

Kerja dari rumah memang enak, nggak perlu macet-macetan ke kantor, nggak perlu panik belum make-up karena telat bangun, bisa kerja sambil santai di rumah. Tapi, kalau kamu seorang manager, apa masih bisa merasa santai, atau malah overthinking memikirkan tim kamu yang kerja terpisah-pisah? Pasti butuh adaptasi nih buat jaga komunikasi dan koordinasi antar tim.

Kali ini bersama Inspihost Daniel Wibowo, Vitayani Wardoyo, Master Coach dan Manager Dynargie Indonesia akan membahas tentang seputar managing remote worker yang menjadi bagian dari keseharian kita masa kini.

Dalam rangka menghasilkan output terbaik dalam perusahaan dan memenangkan kompetisi bisnis, seorang pemilik bisnis harus memiliki tim yang solid dengan kinerja tinggi. Namun, membangun tim berkinerja tinggi tidak dapat dilakukan dalam semalam seperti membangun candi dalam Legenda Roro Jonggrang,

Marvin Suwarso, Inspiguest kita, seorang Executive Leadership Development Facilitator akan berbincang mengenai cara membangun tim berkinerja tinggi atau high performing team, cara mempertahankannya dan serta cara mengatasi tantangan yang muncul dalam proses ini.

Nggak perlu jadi Jeff Bezos yang mampu berwisata ke antariksa, hanya buat memicu adrenalin lho! Karena kamu bisa dibilang adrenaline junkie, kalo kamu udah jadi pemimpin tim. Kenapa? Karena jadi pemimpin artinya harus siap ngadepin tantangan setiap harinya dong, mulai dari setumpuk masalah yang musti selesai sesuai target yang sudah ditentukan, koordinasi tanpa henti, sekaligus memimpin anggota tim. Rasanya adrenalin terus berpacu selama jam kerja. Ya nggak siih?

Dan tambah lagi masalah, kalo ternyata anggota tim nggak bisa nyamain ritme kerjanya sama kamu. Alhasil kinerja jadi nggak bisa optimal. Terus sebagai pemimpin apa dong yang harus dilakukan biar bisa menumbuhkan inisiatif tim buat menyelesaikan masalah?

Relaks! Jangan spaneng dulu, Inspigo tau banget deh kamu bakal perlu obrolan ini. Makanya aku, Daniel Wibowo, akan berbincang asik seputar Menumbuhkan Inisiatif Tim Untuk Selesaikan Masalah bareng Pak Djoko Murdjono, Country Manager Dynargie Indonesia, sebuah konsultan manajemen yang berbasis di Jakarta. Pak Djoko memiliki pengalaman puluhan tahun di bidang manajemen termasuk di bidang Leadership Development dan People Development. Ayo kita ngobrol langsung dengan Pak Djoko.

Belajarlah sampai akhir nafas, tentunya bukan sekadar pepatah. Karena seiring bergulirnya waktu akan selalu ada ilmu baru yang akan memperkaya nilai dalam diri kita. Semua akan dihadirkan langsung dari para pakar berpengalaman di berbagai vertikal keilmuan.

Belajarlah sampai akhir nafas, tentunya bukan sekadar pepatah. Karena seiring bergulirnya waktu akan selalu ada ilmu baru yang akan memperkaya nilai dalam diri kita. Semua akan dihadirkan langsung dari para pakar berpengalaman di berbagai vertikal keilmuan.

Belajarlah sampai akhir nafas, tentunya bukan sekadar pepatah. Karena seiring bergulirnya waktu akan selalu ada ilmu baru yang akan memperkaya nilai dalam diri kita. Semua akan dihadirkan langsung dari para pakar berpengalaman di berbagai vertikal keilmuan.